Sepertinya penyakit Typhus (Tipoid) atau
yang biasa kita kenal dengan Tipes sedang merajalela. Mengapa saya bisa
bilang demikian? Karena saya sendiri yang merasakannya. Awalnya sekitar
4-3 minggu yang lalu saya merasa badan saya sangat tidak enak selama
seminggu belakangan. Pada malam hari saya merasa demam tinggi,
keleyengan hingga sakit kepala, sakit perut, dan lemas walau pada siang
harinya saya merasa sehat bugar.
Saya mengabaikan semua itu, saya beraktivitas seperti biasa tanpa
meminum obat maupun pergi kedokter. Saya berfikir kalau saya hanya
mengalami masuk angin dan darah rendah. Tetapi setelah beberapa hari
saya merasa badan saya tambah drop dan teman saya berkata kalau
tanda-tanda seperti itu bisa saja gejala tipes, jadi saya mencoba
kedokter dibilangan ciputat. Saya menuturkan apa saja yang saya rasakan
dan saya bertanya apakah ini gejala tipes, Bu dokter hanya mengangguk
dan bilang bisa jadi ini gejala tipes tetapi tidak bisa disimpulkan saat
itu juga maka saya dianjurkan untuk membeli obat yang ada pada resep
yang diberikan Bu dokter dan saya disuruh untuk check up seminggu
kemudian.
Penyakit saya tidak kunjung sembuh, saya masih saja merasa lemas,
keleyengan dan deman tinggi meskipun saya telah meminum obat yang
diberikan oleh dokter. Seminggu kemudian saya kembali ke rumah sakit
tersebut untuk check up, tetapi ditangani oleh dokter yang berbeda.
Dokter tersebut menyuruh saya untuk tes darah, agar terbukti apakah saya
positif tipes atau tidak. Setelah menunggu hasil laboratorium selama 1
jam dan akhirnya hasil laboratorium menyatakan jika saya positif tipes.
Setelah itu saya konsultasi ke dokter dan dokter menyuruh saya untuk
rawat inap, tetapi saya menolaknya karena saya merasa baik-baik saja
sehingga tidak perlu dirawat, dan akhirnya saya hanya diberikan obat dan
diharuskan istirahat total. Tetapi 3 hari kemudian saya merasakan nyeri
yang luar biasa pada punggung saya lebih tepatnya nyeri pada otot, dan
badan saya merasa semakin tidak enak. Maka saya memutuskan untuk kembali
ke rumah sakit tetapi rumah sakit yang berbeda dari sebelumnya yaitu
dibilangan BSD.
Saya kembali menuturkan apa yang saya rasakan dan bilang kepada Bu
dokter bahwa saya telah menjalani tes laboratorium dan hasilnya adalah
positif tipes. Bu dokter hanya bilang bahwa tipes sudah semakin parah
merajalela ditubuh saya, harusnya saya menjalani rawat inap karena dosis
yang terdapat pada obat yang diberikan oleh dokter sebelumnya tidak
mampu mematikan tipes tersebut karena tipes bisa saja bersembunyi
disela-sela tulang sum-sum dan berakibat bisa kembali kambuh kembali
penyakitnya.
Tipes bisa saja dihilangkan secara tuntas dengan obat dengan dosis
tinggi dan dengan obat yang dialirkan melalui infus jadi obat tersebut
secara langsung masuk ke peredaran darah sehingga tipes yang berada di
sela-sela tulang sum-sum tersebut bisa terbasmi secara menyeluruh. Jadi
jika tidak diobati secara tuntas, penyakit tipes tersebut bisa kambuh
lagi bila kondisi badan kita tidak fit. Oleh karena itu penderita tipes
lebih disarankan untuk rawat inap agar penyakitnya bisa diobati secara
tuntas. Saya akhirnya menjalani rawat inap karena jika tidak, saya bisa
mengalami penyakit tersebut hingga 1 atau 2 bulan kedepan. Dan ternyata
kata dokter yang menangani saya, penyakit tipes memang telah merajalela
karena banyaknya kasus penyakit tipes yang ditangani oleh Bu dokter.
Sungguh mencengankan bukan? Bisakah anda bayangkan sakit tipes hingga 2
bulan? Dan tidakkah anda tahu bahwa penyakit tipes itu menular? Ya,
penyakit tipes termasuk penyakit menular yaitu melalui kontak dengan
penderita, kurangnya kebersihan pada minuman dan makanan, dan lain-lain.
Tetapi anda tidak perlu khawatir, sekarang tipes bisa dicegah dengan
imunitas tipes. Mereka yang punya risiko tertular penyakit tipes,
disarankan untuk mengikuti vaksinasi karena mencegah lebih baik dari
pada mengobati.
Saran saya, dikarenakan tipes dapat menular karena kurangnya kebersihan
makanan dan minuman, kita sebagai orang yang sering makan diluar harus
lebih berhati-hati karena kita tidak tahu bagaimana kebersihan di tempat
makan yang kita kunjungi dan khususnya bagi mahasiswa yang hidup di
kost-kostan ataupun tidak, harus lebih berhati-hati dalam memilih tempat
makan, jangan hanya memilih tempat makan karena murahnya harga makanan
ditempat tersebut karena kesehatan itu lebih mahal dari apapun juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar